Ada orang yang merasa tidak lengkap harinya kalau tidak minum teh atau kopi atau makan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Model foto: Neng Aqila Imoedh Bangedh
Nah, dalam kasus kami… kami membuat istilah severe addiction to chai… Apa pula chai?
Chai adalah minuman asli bangsa India yang merupakan campuran teh, susu dan gula. Yah.. apa istimewanya? Itu kan teh susu biasa sama kayak teh tarik khas Malaysia/ Singapore yang ada juga di daerah Sumatera Utara. Yah.. memang nggak ada yang istimewa sih.. Mungkin karena kita tinggal di Islamabad inilah yang menjadikan chai sebagai bagian hidup sehari-hari yang tidak terlepaskan. Kalau di Indonesia mungkin bagi saya sama dengan teh manis. We still can’t live without it. Bangun tidur minum teh, habis makan minum teh, sore-sore minum teh, sambil nonton tv malam-malam minum teh. Yah.. nggak segitunya juga sih.. tapi bisa dibilang tiada hari tanpa teh manis lah..
Terkait dengan diferensiasi antara chai dan teh tarik, saya sendiri belum pernah merasakan teh tarik tapi kalau kata orang Malaysia yang saya tahu, dia bilang bedanya adalah bahwa tingkat susu dan gula yang digunakan di Pakistan lebih banyak dari pada yang digunakan di Malaysia. Itu yang terkadang bikin #neg.. tapi ngangenin..
Kemudian dari cara membuatnya. Teh tarik sesuai dengan namanya ada gerakan menarik-narik teh susu antara dua gelas yang digunakan sehingga menimbulkan adanya gelembung udara pada teh susu tersebut. Sedangkan chai yang umum tidak ada gerakan tarik-menarik itu, walaupun di area tertentu pakai gerakan tarik-menarik.
Yups itu soal teh tarik dan chai..
Sekarang kita bahas chai aja ya..
Minuman chai ini asli dari Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Srilanka, dll, yang hidungnya bangir-bangir). Kata chai atau cha bermakna teh. Asal katanya dari bahasa Persia چای chay, yang aslinya dari bahasa Mandarin 茶 chá. Chai ini utamanya cuma susu-teh-gula. Tapi ada juga yang disebut masala chai (Wikipedia; Hindi: मसाला चाय, literally "mixed-spice tea" Urdu: مصالحہ چاےٴ Nepali: मसलेदार चिया) yang mendapat campuran herbal seperti jahe, kapulaga, cengkeh, kayu manis, star anise, lada, adas dan jenis kacang-kacangan seperti almond.
Sumber foto: http://chaiwallahsofindia.com/about/
Aaaaahhhh… jadi pengen nge-chai.. (bukan ngacay.. eh tapi bisa juga ngacay cai chai euy..)
Di Pakistan ini chai adalah minuman sepanjang tahun. Nggak melihat musim dingin, semi, panas, atau gugur. Sepertinya hal ini juga yang menjadikan chai sebagai identitas budaya Asia Selatan.
Nah dalam pada hal ini.. untuk kami pribadi, chai selain sebagai minuman sehari-hari, juga sebagai penetralisir makanan berminyaknya Pakistan. Huufff... Kalau makan makanan Pakistan yang beli di toko atau restoran, pasti bagian atasnya tergenang minyak. I wonder how can they live healthy with this. Dan endingnya dinetralisir dengan chai panas. Apa sisi ilmiahnya ya? Colek Raafqi..
Kalau mau yang rasa original, chai dibuat dari susu kebo, yang bikin baunya khas banget. Yang nggak biasa minum pasti nggak suka. Tapi di kantin kampus atau di tempat-tempat yang butuh chai siap saji biasanya hanya pakai teh seduh, susu bubuk, dan gula saja. Tapi yang terakhir ini mah nggak seru. :P
Menikmati chai sambil bersantai dan berbincang dengan teman sangat cocok bila ditemani dengan biskuit atau roti kering. Makin ma'nyus abis pokoknya.
Well, that's all for now.. Severe addiction to chai, that is.
Enjoy chai in your houses, bro, sis..
Ada tulisan keren tentang chai di India yang dibuat sama dua orang reporter: Zach dan Resham. Cekidot: http://chaiwallahsofindia.com/
Ahyani Billah
Islamabad, 27 Januari 2014
(finishing touch: 20 Februari 2014)
Sumber informasi: wikipedia
Check other notes related to Hidup di Negeri Orang - Pakistan here: http://evaluasimaknahidup.blogspot.com/
Comments
Post a Comment