Ini sekedar
tulisan iseng untuk dijadikan catatan pribadiku. Sebagai orang asing di
negeri orang lain yang asing juga, kami harus bisa bertahan (survive).
Terutama buat kami yang mahasiswa apalagi yang sudah berkeluarga. Tentu
sangat berbeda dengan orang Indonesia di sini yang datang karena urusan
dinas atau yang memang menikah dengan Pakistani. Well, semua punya cara
bertahan yang berbeda-beda.
Bukan berarti tidak ingin segera pulang ke kampung halaman kemudian berlama-lama betah di negeri orang, no!! bukan itu.. Bagi saya dan keluarga, bertahan di sini adalah untuk membawa bekal yang serius ke Tanah Air. Bekal yang serius untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami. Tidak sekadar menjadi orang yang semangat studi di luar negeri tapi pulang dengan tangan hampa. Itu cita-cita kami... Kabulkan yaa Allah, Rabbunaa...
Well, intro yang serius di atas agak kurang seimbang dengan bahasan selanjutnya... :P
Mahasiswa yang tidak membawa keluarga dan belum menikah masih bisa tinggal di hostel (asrama kampus). Berhubung kami mahasiswa berkeluarga jadi kami memutuskan untuk menyewa rumah yang di antara syarat utamanya adalah: dekat dengan kampus dan harganya bisa diatasi.. :P Maklumlah... harga sewa rumah di Islamabad bisa dibilang sangat tinggi kalau dibandingkan dengan di kota-kota lain di sekitar Islamabad apalagi dibandingkan dengan di Indonesia.
Nah, di notes ini saya mau buat catatan syarat rumah yang kami harus tempati selanjutnya, karena kami akan pindah setelah genap setahun tinggal di rumah yang kami sewa sekarang ini. Sejauh ini kami sudah tinggal dalam empat kondisi tempat tinggal. Dan kami mengambil kesimpulan untuk menetapkan syarat berdasarkan prioritas sebagai berikut:
1. Kondisi keamanan (satuan pengamanan), tetangga (lingkungan - polusi suara), lalu lalang kendaraan (keamanan lalu lintas, polusi suara, polusi udara dan potensi debu), petugas kebersihan. Alamat jelas, mudah dicari, dan nyaman untuk tempat kumpul-kumpul :D.
2. Akses ke kampus, ke Masjid, ke market atau warung, ke taman bermain mudah.
Ini untuk memudahkan kami refreshing sejenak bersama keluarga sambil piknik sederhana.
3. Listrik terpisah antara lantai atas dan lantai bawah.
4. Gas terpisah antara lantai atas dan lantai bawah.
Dua poin di atas menjadi prioritas kami ketika melihat tanda 'House for Rent'. Karena kecenderungan sewa rumah di sini kita akan hidup bersama keluarga lain di dalam satu rumah. Bisa saja kita yang menyewa lantai bawahnya atau lantai atasnya. Sehingga, untuk menghindari masalah yang tidak perlu di kemudian hari kita perlu pastikan bahwa rekening listrik dan gas terpisah.
5. Kondisi air dan tangki air.
Ini sangat penting menyangkut hajat hidup penghuni rumah entah pada musim panas yang ekstrim atau pada musim dingin yang ekstrim. Apalagi karena produksi makanan kami memerlukan air. Kami pernah tinggal di sebuah rumah yang sudah kami bayar untuk dua bulan hanya selama satu minggu karena ternyata tangki air tidak bisa memenuhi permintaan orang-orang yang hidup di tiga lantai rumah itu. Bahkan untuk hal paling krusial dalam hidup saja, air tidak tersedia. Jreng jreeeeng...
6. Harga bisa diatasi dan bisa dinegosiasilan.
Ini sebenarnya hal yang sangat penting... tapi kami menempatkannya pada prioritas setelah listrik, gas, dan air.
7. Kondisi kamar mandi. Jumlah kamar mandi dan akses ke kamar mandi, fasilitas perairan, saluran udara kamar mandi, saluran pembuangan hajat, wastafel, cermin, pelistrikan di kamar mandi, aliran air (tidak mengalir ke kamar).
8. Perhatikan ventilasi dan kelembaban.
Rumah di Sektor I10 kondisinya berbeda dengan rumah-rumah di sektor lainnya di Islamabad karena sebagian besar rumah di sektor ini adalah rumah lama yang usianya bisa jadi sudah lebih dari 20 tahun. Ventilasi dan jarak antara rumah sangat perlu untuk dipahami dan juga kelembaban di tembok serta di lemari-lemari, baik lemari di kamar, lemari di dapur, maupun lemari di ruang tamu. Masalah kelembaban ini bisa menyebabkan kita nggak punya lemari untuk menyimpan baju dan lemari untuk menyimpan buku serta peralatan lainnya walaupun secara fisik ada lemari.
9. Kondisi kamar dan sekat antar ruangan serta sekat lantai atas dan lantai bawah.
Hal ini memastikan kita untuk sebaik mungkin berhijab antar-keluarga (kalau dua keluarga dalam satu rumah).
10. Kondisi saluran pembuangan sampah rumah tangga.
11. Kondisi pintu dan jendela.
12. Kondisi perlengkapan yang sudah tersedia (saluran gas, kipas angin, lemari, kompor, water heater, keran panas dan keran dingin, exhaust dapur, exhaust kamar mandi).
Perlengkapan di atas adalah hal yang wajib ada dalam rumah-rumah di Islamabad dan bagian dari sewa rumah, jadi ini adalah hak kita untuk minta dilengkapi dan diperbaiki.
13. Kondisi pelistrikan di dalam rumah dan keamanan pelistrikan.
14. Kondisi keluarga yang akan tinggal dalam satu rumah (lantai di atas kita atau lantai di bawah kita). Berapa banyak, siapa saja, karakternya.
15. Sinyal HP dan internet tidak terganggu.
Setelah semua syarat di atas terpenuhi maka yang selanjutnya adalah segera membuat janji lisan atau tertulis supaya orang yang dipercaya mengurus rumah tidak menyerahkannya ke orang lain dan tentu saja segera kumpulkan uang sebagai tanda jadi sewa rumah. Setelah uang OK, pemilik rumah OK, segera sepakati MOU (pihak yang terlibat plus saksi-saksi, besarnya uang, tanggal pembayaran, periode sewa, kesepakatan-kesepakatan, perbaikan-perbaikan yang diharapkan, dsb). Pastikan bahwa pemilik rumah dan orang yang mengurusi sewa rumah adalah orang yang komitmen dan amanah, hal ini untuk memudahkan langkah dan urusan ke depan dan menghindari buruk sangka serta permasalahan yang tidak perlu.
Apalagi ya...? Sepertinya itu saja... nanti kalau ada tambahan tinggal ta' edit...
Selamat mencari rumah...
Islamabad, 6 Desember 2012
Ahyani Billah
Bukan berarti tidak ingin segera pulang ke kampung halaman kemudian berlama-lama betah di negeri orang, no!! bukan itu.. Bagi saya dan keluarga, bertahan di sini adalah untuk membawa bekal yang serius ke Tanah Air. Bekal yang serius untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami. Tidak sekadar menjadi orang yang semangat studi di luar negeri tapi pulang dengan tangan hampa. Itu cita-cita kami... Kabulkan yaa Allah, Rabbunaa...
Well, intro yang serius di atas agak kurang seimbang dengan bahasan selanjutnya... :P
Mahasiswa yang tidak membawa keluarga dan belum menikah masih bisa tinggal di hostel (asrama kampus). Berhubung kami mahasiswa berkeluarga jadi kami memutuskan untuk menyewa rumah yang di antara syarat utamanya adalah: dekat dengan kampus dan harganya bisa diatasi.. :P Maklumlah... harga sewa rumah di Islamabad bisa dibilang sangat tinggi kalau dibandingkan dengan di kota-kota lain di sekitar Islamabad apalagi dibandingkan dengan di Indonesia.
Nah, di notes ini saya mau buat catatan syarat rumah yang kami harus tempati selanjutnya, karena kami akan pindah setelah genap setahun tinggal di rumah yang kami sewa sekarang ini. Sejauh ini kami sudah tinggal dalam empat kondisi tempat tinggal. Dan kami mengambil kesimpulan untuk menetapkan syarat berdasarkan prioritas sebagai berikut:
1. Kondisi keamanan (satuan pengamanan), tetangga (lingkungan - polusi suara), lalu lalang kendaraan (keamanan lalu lintas, polusi suara, polusi udara dan potensi debu), petugas kebersihan. Alamat jelas, mudah dicari, dan nyaman untuk tempat kumpul-kumpul :D.
2. Akses ke kampus, ke Masjid, ke market atau warung, ke taman bermain mudah.
Ini untuk memudahkan kami refreshing sejenak bersama keluarga sambil piknik sederhana.
3. Listrik terpisah antara lantai atas dan lantai bawah.
4. Gas terpisah antara lantai atas dan lantai bawah.
Dua poin di atas menjadi prioritas kami ketika melihat tanda 'House for Rent'. Karena kecenderungan sewa rumah di sini kita akan hidup bersama keluarga lain di dalam satu rumah. Bisa saja kita yang menyewa lantai bawahnya atau lantai atasnya. Sehingga, untuk menghindari masalah yang tidak perlu di kemudian hari kita perlu pastikan bahwa rekening listrik dan gas terpisah.
5. Kondisi air dan tangki air.
Ini sangat penting menyangkut hajat hidup penghuni rumah entah pada musim panas yang ekstrim atau pada musim dingin yang ekstrim. Apalagi karena produksi makanan kami memerlukan air. Kami pernah tinggal di sebuah rumah yang sudah kami bayar untuk dua bulan hanya selama satu minggu karena ternyata tangki air tidak bisa memenuhi permintaan orang-orang yang hidup di tiga lantai rumah itu. Bahkan untuk hal paling krusial dalam hidup saja, air tidak tersedia. Jreng jreeeeng...
6. Harga bisa diatasi dan bisa dinegosiasilan.
Ini sebenarnya hal yang sangat penting... tapi kami menempatkannya pada prioritas setelah listrik, gas, dan air.
7. Kondisi kamar mandi. Jumlah kamar mandi dan akses ke kamar mandi, fasilitas perairan, saluran udara kamar mandi, saluran pembuangan hajat, wastafel, cermin, pelistrikan di kamar mandi, aliran air (tidak mengalir ke kamar).
8. Perhatikan ventilasi dan kelembaban.
Rumah di Sektor I10 kondisinya berbeda dengan rumah-rumah di sektor lainnya di Islamabad karena sebagian besar rumah di sektor ini adalah rumah lama yang usianya bisa jadi sudah lebih dari 20 tahun. Ventilasi dan jarak antara rumah sangat perlu untuk dipahami dan juga kelembaban di tembok serta di lemari-lemari, baik lemari di kamar, lemari di dapur, maupun lemari di ruang tamu. Masalah kelembaban ini bisa menyebabkan kita nggak punya lemari untuk menyimpan baju dan lemari untuk menyimpan buku serta peralatan lainnya walaupun secara fisik ada lemari.
9. Kondisi kamar dan sekat antar ruangan serta sekat lantai atas dan lantai bawah.
Hal ini memastikan kita untuk sebaik mungkin berhijab antar-keluarga (kalau dua keluarga dalam satu rumah).
10. Kondisi saluran pembuangan sampah rumah tangga.
11. Kondisi pintu dan jendela.
12. Kondisi perlengkapan yang sudah tersedia (saluran gas, kipas angin, lemari, kompor, water heater, keran panas dan keran dingin, exhaust dapur, exhaust kamar mandi).
Perlengkapan di atas adalah hal yang wajib ada dalam rumah-rumah di Islamabad dan bagian dari sewa rumah, jadi ini adalah hak kita untuk minta dilengkapi dan diperbaiki.
13. Kondisi pelistrikan di dalam rumah dan keamanan pelistrikan.
14. Kondisi keluarga yang akan tinggal dalam satu rumah (lantai di atas kita atau lantai di bawah kita). Berapa banyak, siapa saja, karakternya.
15. Sinyal HP dan internet tidak terganggu.
Setelah semua syarat di atas terpenuhi maka yang selanjutnya adalah segera membuat janji lisan atau tertulis supaya orang yang dipercaya mengurus rumah tidak menyerahkannya ke orang lain dan tentu saja segera kumpulkan uang sebagai tanda jadi sewa rumah. Setelah uang OK, pemilik rumah OK, segera sepakati MOU (pihak yang terlibat plus saksi-saksi, besarnya uang, tanggal pembayaran, periode sewa, kesepakatan-kesepakatan, perbaikan-perbaikan yang diharapkan, dsb). Pastikan bahwa pemilik rumah dan orang yang mengurusi sewa rumah adalah orang yang komitmen dan amanah, hal ini untuk memudahkan langkah dan urusan ke depan dan menghindari buruk sangka serta permasalahan yang tidak perlu.
Apalagi ya...? Sepertinya itu saja... nanti kalau ada tambahan tinggal ta' edit...
Selamat mencari rumah...
Islamabad, 6 Desember 2012
Ahyani Billah

halo , saya baru membaca n baru aja saja tiba di islamabad , apakah masih di negara ini ? kl bisa saya mau bincang2 untuk lebih mengenal lebih dalam untuk istiadat n kebiasaan orang pakistan , thank u
ReplyDelete